Pesan singkat (SMS) melalui ponsel makin tak laku di
Amerika Serikat. Kini lebih banyak orang bertukar pesan singkat
melalui smartphone, yang terkoneksi dengan jaringan internet, ketimbang
SMS, yang menyunat pulsa.
Analis telekomunikasi
independen, Chetan Sharma, merilis laporan, jumlah rata-rata bulanan
teks yang dikirim oleh setiap pengguna telepon seluler menurun ke
tingkat terendah untuk pertama kalinya dalam sejarah AS pada kuartal
terakhir. Pelanggan ponsel AS mengirim rata-rata sekitar 675 pesan per
bulan pada kuartal ketiga. Angka ini turun dari sekitar 700 per bulan
pada kuartal sebelumnya. Operator ponsel juga terkoreksi pendapatannya
dari pesan teks pada kuartal terakhir untuk pertama kalinya dalam
sejarah.
Menurut Sharma, lebih dari setengah dari ponsel
yang digunakan di AS adalah smartphone. Dan puluhan aplikasi ponsel
cerdas itu menawarkan layanan pesan teks gratis, yang memungkinkan
pelanggan nirkabel untuk mengirim dan menerima teks dengan membonceng
aplikasi itu. Beberapa yang menjadi favorit publik AS adalah Skype,
GroupMe, Google Talk, Kik, WhatsApp, dan Facebook Messenger.
Terlebih lagi, beberapa vendor ponsel kini melengkapi fasilitas itu
secara gratis. Misalnya, Apple dengan layanan iMessage dan Research In
(RIMM) Motion. Layanan BlackBerry Messenger memungkinkan pengguna iPhone
dan BlackBerry langsung mengirim pesan satu sama lain, ketimbang
melalui pesan teks.
SMS menelan biaya signifikan pada
tagihan telepon pelanggan seluler. Selain itu, pesan teks maksimal hanya
160 byte, yang jika dihitung lebih murah jika menggunakan layanan pesan
singkat berbasis internet.
Karena itu, pesan teks telah
menjadi bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan ponsel. Tahun lalu,
PricewaterhouseCoopers merilis, SMS menyumbang penghasilan 19 persen
pada operator nirkabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar