Produsen perangkat lunak komputer, Adobe System Inc,
menutup situs layanan online-nya untuk sementara waktu. Hal ini
dilakukan lantaran akun para pengguna produk Adobe dibajak peretas.
Penutupan
situs ini terpaksa dilakukan meski lalu lintas pengguna produk Adobe
tengah tinggi. Para konsumen Connect, perangkat konferensi jarak jauh
buatan Adobe, kini tak bisa lagi mengunjungi situs connectusers.com.
Kantor
berita Reuters mengabarkan, Adobe kini tengah memperbaiki perangkat
pengamanan online serta mengatur ulang 150 ribu kata sandi pengguna
Connect. Kebijakan yang berlaku mulai Kamis, 15 November 2012 itu
disebabkan ulah peretas yang membobol jejaring Connect.
Dua
hari sebelumnya, seorang peretas yang mengaku berasal dari Mesir
mengatakan telah membajak 644 data dari Connect, termasuk email-email
rahasia milik beberapa perusahaan besar. Pencurian ini dilakukan untuk
menunjukkan betapa lemahnya sistem pengamanan Adobe.
Masalah
ini pun menjadi pukulan berat untuk Adobe yang selama ini dikenal
sebagai penyedia software dokumen digital terbesar. Pembobolan ini pun
mengancam perusahaan-perusahaan besar dan bahkan negara tertentu yang
selama ini menggunakan software buatan Adobe.
Salah satu
perusahaan yang ketar-ketir lantaran masalah ini adalah Yahoo! Inc.
Sebab, si peretas kemudian mengumumkan akan merilis data rahasia Yahoo!
yang berhasil dicuri lewat jejaring Connect.
Masalah ini
sebetulnya tak perlu terjadi, jika Adobe cukup waspada. Sebab pada pekan
lalu perusahaan keamanan asal Rusia, Group-IB, membeberkan informasi
mengenai potensi pembajakan pada software Adobe Reader.
Menurut
konsultan Group-IB, ada serangan dari peretas pada jaringan yang
berisikan file dengan ekstensi PDF, format digital untuk dokumen Adobe
Reader. Namun juru bicara Adobe, Wiebke Lips, mengatakan belum menerima
konfirmasi atas masalah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar