Pasca kekalahannya pada sengketa paten di Pengadilan
Amerika, muncul kabar Samsung telah membayarkan ganti rugi sebesar US$
1,05 miliar atau lebih dari Rp 9,5 triliun kepada Apple.
Untuk
'menebus sakit hati' kepada perusahaan yang dikomandoi Tim Cook ini,
perusahaan asal Korea Selatan itu membayar denda tadi dengan menggunakan
lebih dari 30 mobil truk. Puluhan truk itu dipakai untuk mengantar uang
ganti rugi berupa koin recehan 5 sen.
Lebih seru lagi,
disebutkan bahwa Lee Kun-Hee, pimpinan
Samsung Electroics menelepon Tim
Cook dan mengatakan ini adalah cara mereka membayar denda. Saat itu, Lee
menambahkan Samsung tidak akan terintimidasi oleh Apple.
Meskipun tidak ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak yang
berperkara, beberapa media luar negeri telah menyatakan bahwa ini
ternyata hoax atau kabar bohong belaka. Rumor tersebut hanya lelucon
satir yang tersebar di internet untuk menyikapi berita sengketa Apple
versus Samsung.
Charles Arthur, editor senior Guardian
dalam blog resmi media tersebut, Jumat, 31 Agustus 2012, menjelaskan
mengapa kabar ini tidak dapat dipercayai. Ia menyatakan bahwa jumlah
ganti rugi sebesar US$ 1,05 miliar itu belum bisa dibayarkan, karena
hakim belum mengetukkan palu tanda sahnya putusan tersebut.
"Yang ada sekarang hanyalah putusan juri. Putusan hakim, yang mungkin
saja dapat melipatgandakan besar denda tersebut, akan muncul setelah
persidangan tanggal 20 September, atau 6 Desember," ujarnya menjelaskan.
Namun andaikan memang Samsung hendak membayar dengan uang receh 5 sen, berapa banyak koin yang harus disiapkannya?
Untuk membayar denda sebesar US$ 1,05 miliar, dibutuhkan 20 miliar
keping 5 sen. Bila satu keping uang 5 sen memiliki berat lima gram, maka
total berat uang ganti rugi tersebut akan berbobot 100 ribu ton.
Walaupun skenario pembayaran ganti rugi dengan receh ini terdengar
sangat menarik, sangat kecil kemungkinan hal ini akan menjadi kenyataan.
Pasalnya, sejak 2006 jumlah total uang 5 sen yang beredar diperkirakan
hanya sekitar 20 miliar keping, salah satu alasannya akibat makin
tingginya harga tembaga dan besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar