Minggu, 16 September 2012

LSI: Rasa Aman Masyarakat Turun Drastis

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan belakangan ini rasa aman masyarakat Indonesia merosot tajam. Dari 1.200 responden, hanya 56,2 persen yang mengaku merasa aman tinggal di lingkungan mereka.
"Rasa aman ini turun drastis dibandingkan pada Januari 2012 lalu. Ketika itu masih ada 84,1 persen masyarakat yang merasa aman tinggal di lingkungannya. Hanya dalam tempo sembilan bulan, rasa aman itu turun drastis menjadi 56,2 persen," ujar peneliti LSI Hanggoro Joso Pamungkas di kantornya, Jalan Pemuda Jakarta, Ahad (16/9).
Dia menjelaskan, turunnya rasa aman di masyarakat seiring meningkatnya sejumlah masalah sosial yang
timbul di tengah masyarakat. Dari hasil survei pada Januari, Juni, dan September 2012 diketahui masalah sosial yang paling meresahkan masyarakat ialah terorisme. Jumlahnya mencapai 50,87 persen publik.
"Selain terorisme, masalah sosial lain yang meresahkan lain yang meresahkan masyarakat yaitu konflik keyakinan agama sebanyak 18,82 persen, aksi premanisme 10,45 persen, kriminalitas 9,76 persen, dan kenakalan remaja 6,27 persen," ungkap Hanggoro.
Ditambahkannya, turunnya rasa aman ini beragam di semua segmen demografi masyarakat. Penganut Katolik hanya 14,29 persen yang menyatakan aman di tempat tinggalnya. Perempuan, remaja, dan masyarakat kota juga merasa kurang aman di tempat tinggalnya, hanya 30 persen yang menyatakan aman.
Sementara masyarakat yang berpendidikan rendah cenderung menyatakan aman di tempat tinggalnya, sementara partisan partai oposisi cenderung menyatakan tidak aman tinggal di lingkungan mereka.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar